Review Orang-Orang Oetimu oleh Felix K. Nesi

Sudah sejak pertengahan 2020 aku ingin beli buku ini. Cuman yah, namanya mahasiswa miskin uangnya baru ada kemarin Mei wkwk. Tanpa ba-bi-bu, langsung aku check out dan lumayan dapat diskon 💋.

Buku ini mirip-mirip dengan buku yang terakhir kali aku review, sama-sama satir, bahas seks, bahas masalah sosial dan lain-lain. Daripada kebanyakan ngomong, ini dia review nya!

Baca juga: Review Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas oleh Eka Kurniawan

***


Judul            : Orang-orang Oetimu

Penulis         : Felix K. Nesi

Penerbit       : Marjin Kiri

Tahun terbit  : 2019

ISBN           : 978-979-1260-89-3

Sinopsis       :

Oetimu: suatu wilayah kecil di pelosok Nusa Tenggara Timur. Masa itu adalah paruh kedua 1990an, dan kejadian-kejadian di wilayah Indonesia selebihnya mau tak mau berdampak kepada kehidupan sosial orang-orang di kampung yang terpencil itu. Kolonialisme Indonesia di Timor Timur kian disorot dunia internasional, sementara kawsan warisan kekerasan antara militer Indonesia dan gerilyawan Fretilin ikut menyebar ke wilayah sekitarnya, demonstrasi menentang Soeharto kian marak di kalangan mahasiswa, dan Brazil berhadap-hadapan dengan Prancis di final Piala Dunia.

Novel mengasyikkan yang menggambarkan masyarakat Timor Barat dengan segala kepelikannya, di mana gereja, dan tentara berperan besar dalam kehidupan sosial. O ya, juga sopi dan seks.

***

Buku ini berlatar sekitar dekade-dekade terakhir 1900an terutama akhir 1990an saat sedang ramai-ramainya peristiwa pelengseran Pak Harto & piala dunia. Namun, bukan hanya peristiwa tersebut saja yang mempengaruhi kehidupan masyarakat disana, ada peristiwa Timor Timur, fenomena bagaimana pemerintah, agama dan tentara sangat berperan besar dalam kehidupan sosial disana.

Alur dalam buku ini maju-mundur tergantung siapa tokoh yang sedang ingin ditampilkan. Awal-awalnya agak bingung dengan yang seperti ini karena tokohnya ada banyak wkwk. Tapi lama kelamaan juga biasa kok. 

Dan, buku ini satir banget asli. Siapapun yang baca buku ini kalau punya akal pasti akan membatin "yaampun..., negriku lucu banget" atau "astaga, my life is full of joke". Serius dah. Kalau misal ada sesuatu yang lucu dan membuatku tertawa, I promise to you itu ketawa karena ironi yang dituliskan penulis di buku ini 😂. Entah tingkah pemerintah yang nggak tau kondisi dan berlagak pinter, agama yang bisa dikatakan agak nggak beres, tingkah-tingkah tentara dalam buku itu yang semena-mena dan merasa paling jago, kesenjangan sosial, moral masyarakat yang jelek, yaampunnnnnn....... pusing nggak sih? 😂

Walaupun banyak banget masalah kayaknya ya dalam buku ini, tapi gaya penulisannya sangat ringan dan membuat aku sebagai pembaca tidak jenuh. Asyik lah ya, walaupun masalah yang ada berat-berat bundd. Bikin sakit kepala dan sering emosi sekaligus nggak habis pikir, "hah serius ya ada tingkah ginian????".

Tokoh-tokoh yang digambarkan dalam buku ini bagus, detail dan beneran ada character development nya. Contoh seperti Maria yang meskipun selalu mengumpat tapi akhirnya bisa agak sedikit move on dari Frater Yosef dan punya kehidupan yang lebih baik (tapi berakhir tragis, anjir ini tidak terduga sih). Frater Yosef yang walaupun pintar dan agamis tapi yah.., gimana yah, paradoks banget dia ini wkwk. Dia memang religius dan punya niat bersih untuk melayani Tuhan tapi seolah nggak peduli dengan kesenjangan sosial yang ada dan suka menghukum dengan murid-muridnya dengan tamparan atau pukulan. 

Eh wait.., sepertinya tokoh-tokoh disana kebanyakan paradoks banget. Kalau nggak paradoks pun mereka lugu dan gampang terpesona dengan sesuatu yang english-english

Kemudian, yang membuatku berkesan adalah sepemahaman aku dari buku tersebut, Indonesia saat itu masih jawa sentris banget. Seolah-olah Indonesia itu cuma jawa jadi berimbas pada daerah lain di luar Jawa yang belum memiliki akses penuh untuk menunjang kehidupan mereka. Dan setelah dipikir-pikir mindset tersebut masih ada terbukti banyak pembangunan yang masih terpusat di Jawa, walaupun pemerintah juga pasti memiliki planning untuk memperluas pembangunan di luar Jawa. Aku berharap dalam waktu dekat pembangunan di Indonesia bisa merata keseluruh daerah.

***

Felix K. Nesi setau aku memang orang asli NTT dan beliau berhasil mendeskripsikan permasalahan yang dibungkus dengan cerita tentang kehidupan sehari-hari dengan baik dan mudah dimengerti. Bukunya nggak terlalu tebal--nggak sampai 300 halaman--dan ringan tapi berbobot! I like this book. You should read it, too. 




Disclaimer: melalui tulisan ini, aku tidak bermaksud untuk mencela siapa pun atau apa pun. Aku hanya menceritakan pengalamanku dalam membaca buku tersebut. Dan, perlu diingat latar waktu dari buku tersebut adalah sekitar dekade-dekade akhir tahun 1900an. Dan aku yakin & berharap untuk saat ini keadaan sudah semakin membaik.

Komentar

  1. Wow thank you for the review!
    Aku udah liat buku ini banyak banget yang sebut-sebut di twitter dan penasaran sama isinya cuma gak ada yang review lengkap (atau aku gak nemu hehehe)

    Ceritanya menarik ya, aku cukup jarang sih sebenernya baca buku yang historical Indonesia gini. Meskipun banyak pilihannya tapi takut berat dan kata Mba ini ringan, jadi makin penasaran banget buat baca 😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama! Hehe

      Kalau cerita lengkap, namanya bukan review lagi dong wkwkwk. Anyway, seperti yang aku bilang meskipun masalahnya bejibun, tapi gaya penulisnya ringan dan mudah dimengerti kok, selamat membaca mbak Tika hehe :D

      Hapus
  2. Terima kasih reviewnya! Aku juga jadi penasaran pingin baca. Mbak Intan belinya di mana ya? Aku juga pingin kalau bisa dapet diskon wkwk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 mbak :D

      Aku belinya lewat shopee mbak, di Mojok store

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer