Kegalauan di siang bolong

Siang tadi aku tertarik dengan beberapa video dari Youtube tentang optimistic nihilism dari sebuah tweet yang bahkan aku lupa bahas apa. Singkat cerita, aku langsung melihat video-video tersebut karena aku tertarik dengan judulnya. 

ini salah satu video yang ku tonton

Setelah melihat video tersebut aku nggak langsung paham sih (WKWKWK) lalu aku searching di Google tentang optimistic nihilism. Jika diibaratkan, kita sebagai manusia bukanlah makhluk yang spesial. Kita ini sangat "kecil" dibandingkan dengan segala sesuatu yang ada didunia ini. Jika di zoom out terus sampai keluar dari tata surya kita, kita akan tahu kalau kita adalah makhluk yang kecil... kecil sekali. Jika kurang puas, zoom out sampai keluar dari Galaksi Bimasakti dan terus sampai ke observable universe.

At some point, aku takut. Keheranan, ketakutan dan merasa aneh dengan segala hal yang ada didunia ini membuatku takut, merasa aneh dan feeling uneasy to my self. 

Tapi rasanya seperti tidak bisa dijelaskan (omg 😂). Oke, coba ya aku jabarkan secara terbata-bata: rasanya itu karena saking kita kecilnya, sampai-sampai kita itu kayak "meaningless", "kita mati mungkin hanya dianggap angin lalu". But...! Menyambung dengan optimistic nihilism tadi, walaupun hidup kita mungkin gitu-gitu aja dan kita itu hanya hidup sekali, kenapa kita nggak menikmati hidup kita dengan melakukan hal-hal yang kita sukai dan bermanfaat untuk orang lain?

Yha...., pemikiran itu agak menenangkan diriku.

Tapi terkadang sebagai manusia kecil nan lemah ini hati dan tekadnya itu ciut oleh ketakutan dan realita. Dan yang membuat segala hal jadi berantakan. Yaampun nggak enak banget ya? Aku kadang masih berjuang dengan hal-hal yang seperti itu. 😪

Akhir kata, meski pun kita itu makhluk yang "kecil" setidaknya kita masih mempunyai akal untuk berpikir dan diberkahi tekad oleh Tuhan agar bisa meraih apa yang kita inginkan dengan segala usaha yang bisa kita kerahkan. I hope that thing can ease my mind too.