Day 10 : 5 Buku Favorit

GILAAAAAAAA AKU HARI KE 10 UDAH NGOS-NGOSAN πŸ’₯πŸ’₯ Doakan agar aku tidak lupa seperti hari kemarin ya πŸ˜‚.

Btw, aku memang suka baca buku dan kebanyakan fiksi sih dan aku bukan tipe pembaca yang cepat, mau seasyik, seseru, seheboh apapun buku itu. Karena aku bosen melakukan 1 hal dalam waktu yang lama. Biasanya 30 menit selesai, lalu dilanjut aktivitas lainnya (tidur mungkin) dan baru dilanjut lagi sampai bosan.

Karena tema hari ini adalah 5 buku favorit, aku akan berusaha untuk memilih 5 saja (susah soalnya dan kebanyakan udah lupa wkwkwk).

***

5 BUKU FAVORIT

Aku tertarik dengan novel yang membahas tentang 1965. Loh, itu masa kelam Indonesia yang banyak orang nggak mau bahas, bahkan pelaku dan kasusnya aja sampai tahun ini nggak pernah tu ada pemberitaan untuk diadili. Padahal korbannya banyak, makanya aku kepo.

Nah, kalau Pulang ini menceritakan dari sisi orang Indonesia yang dicap sebagai eksil politik dan paspornya dicabut. Jadi, sekumpulan orang ini akhirnya, yasudah, menetap di Paris sambil bertahan hidup sekaligus merasakan khawatir, rasa bersalah dan gelisah mengingat teman-teman mereka lainnya yang nasibnya tidak diketahui gara-gara peristiwa tersebut.

Aku baca ini nangis kejer sih, asli πŸ˜‚. Sedih karena merasakan kegelisahan mereka tentang nasib teman-temannya dan sedih karena orang-orang yang mungkin pada masa itu diperlakukan tidak manusiawi.

Ku pikir buku ini bakal berat karena ngomongin peristiwa '65, tapi ternyata nggak terlalu kok. Masih bisa dibawa santai dan hahahihi bacanya, walaupun ya tetap menguras emosi.

Sama juga kayak Pulang, peristiwa '65 jadi aktor besarnya dibuku iniπŸ˜†. Walaupun sama-sama membawa sebuah keluarga sebagai tokoh utama, kalau dibuku ini keluarga bersifat sebagai tameng, penahan, pemberi kebohongan sekaligus kejujuran. Bingung nggak? Sama, aku juga.

Bercerita tentang Karla yang mempunyai pemikiran bahwa Ibunya membenci dirinya karena merasa diperlakukan berbeda daripada teman-teman dan saudaranya. Yang berakhir pada sebuah peristiwa dimana Karla menemukan sebuah tulisan dari Ibunya yang memuat seluruh alasan tentang tindakan yang dilakukan oleh Ibunya kepada Karla (SUMPAH PLOT TWIST ABIS, NYESEK. PERIOD. πŸ’₯).

Sebagai pembaca lugu *eaa*, aku bener-bener dibuat kayak roller-coaster. Di bab pertama aku benar-benar membela Karla, dibab selanjutnya aku langsung membela Ibunya Karla. Kayak genre psycology kalau menurutku. Yang doyan plot-twist, harus baca!

Baca juga : Review : Dari Dalam Kubur - Soe Tjen Marching

Waktu dulu aku pertama kali baca ini nggak nyangka kalau bakal ada romance-romance nya, tapi biarlah. Mungkin maksudnya Bu Collins buat jadi bumbu-bumbu penyedap.

Hunger Games ini konsep negaranya bener-bener unik dan bisa jadi kenyataan mungkin suatu hari nanti. Saking uniknya, aku bisa bayangin suatu saat bener-bener ada si Hunger Games ini. Aku agak lupa sebenarnya asal-usul ada Hunger Games itu kenapa, tapi kalau dilihat-lihat yang menikmati Hunger Games itu kan orang-orang kaya ngehe yang nggak punya empati.

Tapi aku suka selera fashion mereka.

Kalau ada yang bilang media itu yang menggiring opini tentang warna kulit wanita itu harus putih, mulus, dsb itu nggak salah. Karena media memang salah satu alat yang bisa menjagkau ke tempat yang jauh untuk bisa menyampaikan pesan mereka.

Asal usul putih itu (jika menurut buku) adalah karena memang sejak dulu putih digambarkan sebagai sesuatu yang bersih, bercahaya, indah. Misal bulan yang bersinar terang, bersih dilangit yang gelap. Dan gelap dikonotasikan sebagai sesuatu yang mengerikan. Ingat, itu terjadi jauhh sebelum ada media. Jauh sebelum ada Belanda.

Dan kehadiran Belanda membuat pergeseran makna putih 'bulan' menjadi putih 'kauskasian', yang mungkin akan make sense jika ras kulit putih masih menjadi idaman banyak orang hingga sekarang.

Seingatku tentang buku ini adalah bahwa perempuan itu harus A, harus B, harus C, nggak boleh D dan jangan lupa embel-embel harus tetap beragama dengan baik, melayani suami, dsb dsb.

Eneg banget nggak sih perempuan digituin? Dibuku ini kita sebagai perempuan diajak untuk berkontribusi kepada nusa dan bangsa, membuat karya dan menjadi lebih berani dan peduli mengenai hak dan kewajibannya.

***

Sekian. Apa buku favoritmu?



Komentar

  1. Whaaa~ Intan suka buku Hunger Games πŸ‘€ Apakah udah ikutan PO buku terbarunya yang The Song of Ballad? 🀭
    Kalau dari list Intan di atas, buku yang pernah aku baca baru Pulang aja. Kalau Hunger Games, ngikutin filmnya aja hahaha. Nah, kalau salah satu buku favoritku judulnya Hidup Apa Adanya, salah satu buku Self Improvement.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer